Friday, 27 September 2013

Jati Diri Penggerak Wawasan



Jati diri bangsa kita harus kita tingkatkan agar Negara kita ini bisa menjadi Negara yang lebih maju, sejahtera, dan makmur. Kita sebenarnya harus bahagia atau sedih melihat bangsa kita yang sudah merdeka tetapi keadaannya seperti Negara yang  masih dijajah. Seharusnya orang-orang yang hidup di Negara Indonesia ini bisa bangga dan bahagia bisa hidup merdeka di bangsa yang makmur dengan tanah yang subur bebas dari penjajahan dari Negara lain. Namun sebaliknya, negara indonesia malah dijajah oleh ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Orang-orang itu malah menghancurkan negara ini sedikit demi sedikit karena sekarang orang yang seharusnya bisa memajukan negara ini malah berbuat perbuatan yang keji yaitu KORUPSI. 

Sebagai rakyat indonesia yang  telah merdeka sekarang ini kita sebagai penerus bangsa ini memiliki tanggung jawab yang besar terhadap bangsa ini. Kita harus sadar betapa beratnya pendahulu kita memerdekakan negara ini. Masih terasa semangat para pejuang saat detik-detik kemerdekaan dan juga saat dibacakan teks pidato dan proklamasi Oleh Ir  Soekarno. Mereka begitu antusias dengan apa yang telah  mereka capai saat itu, maka dari itu lah mari segenap penerus bangsa kita hidupkan lagi rasa kemerdekaan dalam jiwa kita. Merdeka bukan sekedar merdeka tapi merdeka yang sebenarnya.
Dengan memandang berbagai aspek kehidupan di tambah kondisi bangsa yang perlu dicermati kita sebagai para pemuda yang memilikki potensi besar, mari kita semangatkan dan memeriahkan bangsa kita dengan melestarikan kegiatan-kegiatan bermasyarakat karena dari itulah akan terasa jati diri kita sebagai bangsa indonesia. Pemuda harus memiliki semangat juang dan idealisme yang kuat dan yang susah di robohkan. Tentunya yang diharapkan negeri ini adalah pemuda-pemudi yang  cerdas, siap untuk terus begerak dan bekerja. 


Berbagai kalangan yang  melihat perkembangan politik, sosial, ekonomi dan budaya di indonesia sudah sangat memprihatinnkan. Bahkan, kekuatiran itu menjadi semakin nyata ketika menjelajah pada apa yang dialami oleh setiap warga negara, yakni memudarnya wawasan kebangsaan dan rasa akan cinta tanah air. Apa yang lebih menyedihkan lagi adalah bilamana kita kehilangan wawasan tentang makna hekekat bangsa dan kebangsaan sebagai penggerak wawasan ini yang akan mendorong terjadinya perpecahan.

Pandangan di atas sungguh wajar dan tidak mengada-ada. Krisis yang dialami oleh bangsa  indonesia ini menjadi sangat multi dimensional yang saling terkait. BBM naik  yang memicu naiknya harga barang-barang pokok lainnya yang berdampak pada krisis sosial dan politik, yang pada perkembangannya justru menyulitkan upaya pemulihan ekonomi.


Minimnya pemahaman dan ketidakpedulian masyarakat indonesia tentang empat pilar utama kehidupan berbangsa dan bernegara, terkhusus NKRI dan bhineka tunggal ika terdampak pudarnya akan kesadaran masyarakat sebagai bangsa indonesia.
Tidak berhenti disitu sja, masih banyak lagi permasalahan yang lainnya, yaitu tindakan para pejabat Negara yang mengkorupsikan uang rakyat. Tindakan korupsa para pejabat ini berperan besar dalam mempercepat degradasi kehidupan berbangsa dan bernegara, karena masyarakat menjadi kehilangan kepercayaan terhadap pemimpin negara ini. Selain itu, sistim politik dan ekonomi juga semakin melemah, sehingga berdampak buruk terhadap kesejahteraan masyarakat. Masyarakat pun tidak lagi memperdulikan kondisi bangsa, karena perhatiannya sudah terfokus pada perut sejangkalnya yang sulit untuk di isi.

Oleh karena itu, untuk mengatasi berbagai permasalahan kebangsaan yang terjadi saat ini maka wawasan kebangsaan perlu direvitalisasi. Revitalisasi atau pengutamaan kembali wawasan kebangsaan sangatlah penting. Karena jika hal ini tidak segera dilakukan maka NKRI akan terancam punah. Dan cita-cita untuk melestarikan kehidupan berbanggsa dan bernegara untuk menggerakkan rakyat indonesia kearah kemerdekaan yang sebenarmya di NKRI hanya tinggal kenangan.

Nama               : M Alfian A.P
NIM                : 135150301111109
Jurusan            : Sistem Komputer
Kelompok       : 72                       

0 comments:

Post a Comment